goodhealthmatters.co.uk |
SAYUR dan buah merupakan sumber nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Jenis makanan ini terbilang sangat baik disantap dalam keadaan segar. Namun kadangkala sumber nutrisi ini tak langsung dikonsumsi, tapi ada banyak orang yang menyimpannya dalam waktu yang cukup lama.
Kesalahan dalam memilih sayur dan buah yang tidak segar serta cara penyimpanan yang tidak benar, terkadang membuat Anda harus gigit jari dan membuang makanan yang telah Anda beli ke tong sampah.
Agar kejadian ini tak kembali terulang kembali, Anda bisa mempelajari kiat khusus menyimpan buah dan sayur agar lebih awet, seperti yang dirangkum oleh Eatingwell, Rabu (30/12/2009):
Anggur
Sebelum menyimpan buah anggur, sebaiknya jangan menyantukan dengan anggur yang kualitasnya masih baik dengan yang sudah rusak. Singkirkan anggur-anggur yang sudah rusak.
Bungkus sisa anggur dengan dengan kantong plastik atau wadah kedap udara agar kelembapannya terserap sehingga mencegah tumbuhnya jamur. Sebelum dikonsumsi, jangan lupa untuk mencucinya terlebih dahulu.
Tomat
Agar kualitas tomat tetap terjaga, sebaiknya tomat disimpan di dalam lemari pendingin pada wadah kedap udara, terutama tomat-tomat berwarna merah yang sudah matang. Suhu dingin akan memperlambat perkembangan rasa, dan nutrisinya.
Sayuran hijau
Pada proses penyimpanan sayuran hijau, sebaiknya Anda perlu memastikan sayur dalam keadaan kering. Untuk penyimpanan yang lebih lama dan awet, sebaiknya dimasukkan dalam kantong plastik yang mengandung sinar infra merah yang berfungsi menekan keluarnya gas etilen yang menyebabkan makanan cepat membusuk.
Beberapa jenis sumber nutrisi seperti aprikot, peach, pir sebaiknya disimpan di lemari pendingin, namun dalam keadaan terpisah. Karena ketiga jenis buah-buahan ini dapat mengeluarkan gas alami yang menyebabkan buah dan sayuran lain yang berada di dekatnya lebih cepat matang.
http://www.okefood.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar