Senin, 19 Desember 2011

Jaring & Tahilala ( olahan jengkol ala Banjar )



Postingan paling dahsyat n kontroversial.....( hiperbolaaaaaa). Kalo denger jengkol yang pertama tebayang apa hayoooooo ? baunya kan ?
Trus apalagi ? ....... semur jengkol, balado jengkol...dst, kayaknya pas buat menu utama ya.....Naaaah kalo di kalimantan selatan dan sekitarnya, jengkol itu lebih sering di konsumsi sebagai camilan, biasanya dijual sama bakul-bakul jengkol yang buka lapak dipasar, julanya ga perlu punya toko dulu, cukup kaya tukang jamu gendong gitu. Kadang juga di jajakan bekeliling pakai sepeda ontel keluar masuk kampung. 


Kalo sekarang harganya sudah mahal, 1 jengkol ( bukan 1 porsi loh maksudnya ) sudah 500 rupiah, itu harga beberapa waktu lalu sebelum tulisan  ini d posting, kalo sekarang ngga tau deh.


Setelah beberapa tahun ga makan si jengkol yang diolah dengan gaya Banjar ini, sekarang memberanikan dii bikin sendiri, alhamdulillah enak, ga bau...Udah 2 kali nih beli jengkol cukup banyak 2 x 1 kg, dimakan cuman berdua dengan suami. 


Ayo...kalo mau mencoba membuat olahan jengkol ala Banjar ini, muuuuudah banget, insya Allah


Bahan I :

  • 1 kg Jengkol mentah, sudah di kupas.
  • 15 lembar Daun pandan yang besar-besar
  • Air untuk merebus secukupnya ( sampai jengkolnya terendam sempurna )



Bahan II :

  • 3 butir kelapa , parut, buat santan kental ( perasan petama dan perasan kedua ).
  • 3 sdm gula pasir
  • 1 sdm garam



Pelengkap yang harus ada :
Merica bubuk secukupnya.


Cara : 

  1. Bahan I direbus sampai jengkolnya empuk, bila ditengah peebusan airnya berkurang, tambah kan saja lagi airnya.
  2. Bila jengkol sudah matang dan empuk, angkan dan tiriskan.
  3. Rebus santan sebentar saja, cukup sekali mendidih, dinginkan. Biarkan memisah antara lemak dan air.
  4. Sendoki bagian lemak santan yang mengapung, pindahkan ke wajan.
  5. Masak lemak santan tadi, sambil diaduk agar tidak berkerak ( hangus ) hingga keluar minyak.
  6. Pisahkan antara ampas minyak dan minyaknya, sisihkan minyak, jadi hanya ampas minyaknya yang kita gunakan.
  7. Selagi masih panas, beri gula dan garam. aduk hingga gula dan garanmya larut, sisihkan.



Cara menyajikan :

  1. Tata jengkol , biasanya dalam bentuk utuh, tapi suamiku suka minta yang dipotong-potong, dipiring saji.
  2. Beri ampas minyak  ( dalam bahasa banjar disebut Tahilala ) tadi.
  3. Taburi dengan merica bubuk ( kami suka merica bubuknya agak banyak ).
  4. Siap disajikan.

7 komentar:

  1. asslkm...
    wah, akhirx nemu juga resepx...
    lupa namax jd susah nyari kesana kemari...
    jazkllh Ummi

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaykumussalam warahgmatullaah.
      fajazaakillaahul khair

      Hapus
  2. nyaman banar jengkolnya,,nyam nyam

    BalasHapus
  3. Kalau pake santan kara instan bisa ga yah? Kalau bisa, butuh brp ml?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, sayang sekali mba Ine, santan instan ga bisa digunakan untuk memuat tahilala ini.

      Hapus
  4. Jika ingin membeli yg langsung jdi bisaa kunjungi Kedai kami...
    kEDAI JENGKOL HJ FATIMAH,yg beralamat jln.dahlia 2 rt.34... Silahkan dtg,pasti ketagihan

    BalasHapus
  5. Jika ingin membeli yg langsung jdi bisaa kunjungi Kedai kami...
    kEDAI JENGKOL HJ FATIMAH,yg beralamat jln.dahlia 2 rt.34... Silahkan dtg,pasti ketagihan

    BalasHapus

Titip pesan :

Karena RASA itu relatif, maka jangan kaget kalau ternyata sajian kami tidak cocok dilidah Anda.

Karena rejeki itu bukan kita yang mengatur, maka jangan putus asa bila belum terlihat hasil nyata.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...