Minggu, 16 Oktober 2011

Mana Adas...Mana Jintan ?


Serupa tapi tak sama....itulah sebutan yang pantas untuk mereka berdua, selain dengan mengenali bentuknya, yang tidak kalah penting adalah mengenali aromanya.

Sebagai bahan bacaan, ini ku sertakan selayang pandang tentang Adas dan Jintan.

ADAS


Tanaman Adas (Foeniculum vul-gare Mill.) adalah tanaman herba tahunan dari familii Umbelliferae dan genus Foeniculum. Tanaman ini berasal dari Eropa Selatan dan daerah Mediterania, yang ke-mudian menyebar cukup luas di berbagai negara seperti Cina, Meksiko, India, Itali, Indian, dan termasuk negara Indonesia. Genus Foeniculum mempunyai tiga spesies yaitu F. vulgare (adas),F. azoricum (adas bunga di-gunakan sebagai sayuran) dan F. dulce (adas manis digunakan juga sebagai sayuran). F. vulgare mempunyai sub spesies yaitu F. fulgare var. dulce dan F. vulgare var. vulgare. 
Di Indonesia dikenal dua jenis adas yang termasuk ke dalam famili Umbelliferae, yaitu adas (F. vulgare Mill.) dan adas sowa (Anetum graveolens Linn.) Kedua jenis ini telah banyak dibudidayakan di Indonesia, ter-utama adas (F. vulgare Mill.) Sedangkan A. graveolens Linn lebih banyak dibudidayakan di daerah dataran rendah dan daunnya dimakan sebagai lalap.selain sebagai bumbu masak, tanaman adas mempunyai banyak kegunaan mulai dari akar, daun, batang dan bijinya. 

Kegunaan sebagai bumbu dapur



Biji dan minyak yang sudah di-destilasi dapat digunakan sebagai flavor (aroma) dalam industri makanan seperti bumbu daging, sayur-an, ikan, saus, sop, salad dan lain-lain. Biji yang sudah dihancurkan dapat juga digunakan sebagai bumbu salad (mayonnaise, kue yang manis). Tepung adas digunakan juga untuk bumbu kari, daun yang muda dapat dimakan sebagai sayuran segar (lalap).

sumber : 
http://balittro.litbang.deptan.go.id

( tidak di copy utuh, sebagian saja, lengkapnya silahkan kunjungi link diatas )






JINTAN (Carum carvi)

Penggolongan tanaman


Apiaceae (golongan peterseli)

Nama botani

-

-


Asal Tanaman

anaman

Eropa Tengah sampai Asia ; tetapi apakah jintan asli berasal dari Eropa, masih tidak jelas. Sekarang, sebagian besar dikembangkan di Belanda, Eropa Timur dan Jerman, selain itu juga Afrika Utara, dan khususnya Mesir.


Bagian tanaman yang digunakan



Buah.

Kualitas sensoris
Beraroma kuat dan hangat.

Komponen utama
Buah jintan mengandung 3% - 7% minyak esensial. Aroma di dalam minyak terutama didominasi oleh carvone (50 - 85%) dan limonene (20 - 30%); komponen yang lain (carveol, dihydrocarveol, α - dan β -pinene, sabinene dan perillyl alcohol) kurang begitu penting.


Penggunaan
Jintan sering dikenal sebagai rempah-rempah khas negara yang berbahasa Jerman. Jintan adalah rempah-rempah kuno dari Eropa Tengah: buah jintan telah lama ditemukan di desa neolithic (ini hanya membuktikan bahwa tanaman jintan tumbuh di sana, bukan berarti bahwa jintan benar-benar digunakan disana), dan sejak jaman Roma ada banyak dokumen tentang cara penerapan jintan untuk kuliner dan obat-obatan– tidak ketinggalan juga minuman keras beraroma dan berasa jintan, yang dikenal sebagai kummel di USA, dan banyak diproduksi dan dikonsumsi di Jerman Utara dan Skandinavia (akvavit). Meskipun jintan merupakan tanaman yang umum ditemukan di daerah padang rumput di dataran rendah pegunungan, namun jintan juga ditumbuhkan secara teratur di pertengahan biara, terutama dimanfaatkan sebagai bahan yang efektif untuk mengatasi perut kembung; diketahui masih terdapat beberapa produksi lokal jintan di Jerman, meskipun kebanyakan sekarang diimpor dari Mesir.

Jintan adalah rempah-rempah yang kontroversial; bagi banyak orang, terutama untuk mereka yang tidak terbiasa masakan berbumbu jintan; jintan akan menjadi dominan dan kurang enak,. Penggunaan bubuk jintan dapat dilakukan untuk kompromi; metode yang lain yaitu dengan membungkus buahnya di dalam kain linen (atau untuk mudahnya dengan kantong teh) sehingga dapat dipindahkan sebelum disajikan.


Sumber: www-ang.kfunigraz.ac.at/~katzer/engl/spice_welcome.html


di copy dari : http://www.food-info.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Titip pesan :

Karena RASA itu relatif, maka jangan kaget kalau ternyata sajian kami tidak cocok dilidah Anda.

Karena rejeki itu bukan kita yang mengatur, maka jangan putus asa bila belum terlihat hasil nyata.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...