Minggu, 07 Agustus 2011

Tips Mengolah dan Menyimpan Makanan si Kecil


Mengolah sendiri makanan
Untuk anak, yang terbaik adalah makanan hasil olahan sendiri. Menyiapkan makanan bayi Anda agar tetap segar dan menyehatkan ada strateginya lho. Berikut ini langkah-langkahnya.

  • Cucilah tangan dengan sabun sebelum mulai mengolah makanan (paling baik, selama 15 detik di bawah aliran air hangat).
  • Siapkan tiga talenan, masing-masing khusus untuk memotong daging mentah, untuk memotong dan sayur, dan satu lagi untuk mengiris roti—idealnya yang terbuat dari plastik dan kokoh. Jangan pilih talenan dari kayu, karena mudah berlubang dan bisa menahan bakteri. Cucilah talenan dengan air panas setelah dipakai, serta jemurlah sampai kering.
  • Cucilah buah dan sayur sampai bersih, serta kupaslah. Dengan begitu, bila dengan begitu, bayi Anda terlindung dari pestisida yang membahayakan.
  • Masaklah makanan si kecil hingga betul-betul matang, karena makanan yang tercemar seringkali tampak dan berbau enak. Jangan lupa, daging harus sedikit mungkin mengandung lemak (buang kulit ayam). Khusus saus, sup atau pure, masaklah hingga mendidih. Anda bisa menggunakan termometer makanan untuk memastikan daging yang dimasak tetap aman dikonsumsi.
  • Jika Anda memberi bumbu pada daging sapi/ayam, jangan simpan bumbu yang tidak digunakan, kecuali sudah dimasak paling tidak selama 3 menit.
  • Rebus telur sampai bagian putih dan kuningnya benar-benar matang.
  • Tutup, aduk, dan baliklah makanan jika dimasak dalammicrowave. Ini akan memastikan tidak adanya cold spots dimana pada kondisi seperti ini bakteri biasanya akan bertahan hidup.
Memanaskan makanan
Memanaskan makanan harus sampai panas (suhu masak yang aman antara 63 derajat Celsius – 82 derajat Celsius, tergantung jenis makanan), lalu biarkan mendingin sebelum diberikan pada si kecil. Hati-hati dengan nasi. Memasak atau memanaskannya lagi tidak akan membunuh bakteri. Sebaiknya, jaga agar nasi tetap panas (pada suhu 63oC atau lebih) atau masukkan ke kulkas atau freezer. Catatan: Pemanasan berulang kali akan mengurangi kadar zat-zat gizi dalam makanan si kecil. Akibatnya, nutrisi yang didapatnya tidak optimal.

Kalau Anda memanaskan makanan dengan microwave, hati-hati ketika memberikannya kepada anak. Memanaskan makanan dengan cara ini bisa menciptakan ‘hot spots’ yang bisa membakar mulutnya yang sensitif. Biar aman, tes dulu. Masukkan satu porsi makanan bayi dalam mangkuk, lalu panaskan selama 5-30 detik. Aduk rata dan cicipi untuk memastikan makanan tidak terlalu panas.
Membekukan makanan
Bila Anda ingin membekukan makanan bayi, perhatikan hal-hal berikut:

  • Siapkan kantung plastik yang ujungnya berperekat, dan simpan makanan dengan porsi satu kali makan.
  • Jika Anda menggunakan cetakan es batu, hati-hatilah karena membiarkannya tanpa penutup dalam freezer memicu terjadinya pencemaran dari produk lain. Lebih baik siapkan kotak kecil yang terbuat dari plastik dan bisa ditutup.
  • Pada setiap tempat/wadah penyimpanan, beri catatan berupa jenis makanan dan tanggal pengolahan. Ini untuk menjaga agar makanan anak tidak kadaluarsa dan Anda jadi kapan harus membuangnya.
  • Pure sayur, buah, dan daging bisa disimpan selama tiga bulan; sementara pure ikan, gandum, kacang polong atau buncis selama dua bulan.
  • Jangan sekali-kali memasukkan kembali makanan sisa yang sudah dikeluarkan dari freezer, apalagi yang sudah dipanaskan.
Menyimpan makanan
Menyimpan makanan si kecil bisa dengan cara memasukkannya ke dalam kulkas atau freezer. Sebelumnya, pastikan suhu kulkas antara 1-5C, serta freezer minimal -18oC.

Makanan bayi bisa diletakkan di bagian tengah kulkas. Jangan ditaruh pada pintu kulkas karena suhunya paling hangat, atau di bagian belakang yang sangat dingin sehingga bisa membeku.
Selalu letakkan daging mentah atau apapun yang akan dimasak pada bagian bawah freezer, sehingga darah tidak menetes dan mencemari makanan lain. Kalau ditaruh dalam freezer, ikat erat-erat plastik daging. Khusus telur, proses pendinginan bisa meningkatkan kualitasnya dan mencegah tumbuhnya bakteri salmonella. Sayangnya, proses pendinginan ini tidak mampu membunuh bakteri yang sudah terlanjur terkandung di dalam telur, bakteri yang masih bertahan tidak terbunuh. Agar tetap aman dikonsumsi, letakkan telur di bagian bawah kulkas. Ini membuatnya lebih sejuk.


http://www.sahabatnestle.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Titip pesan :

Karena RASA itu relatif, maka jangan kaget kalau ternyata sajian kami tidak cocok dilidah Anda.

Karena rejeki itu bukan kita yang mengatur, maka jangan putus asa bila belum terlihat hasil nyata.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...