Kamis, 11 Oktober 2012

Roti Tawar Ubi ( PR DA )


Bismillah

PR DA
Tema : Roti / Oktober 2012
Nama Resep : Roti Tawar Ubi

Alhamdulillah...bi idznillah ngeroti lagiiiii ^^

Untuk setoran di Dapur Aisyah lagiiii ^^....kan boleh berkali-kali, tiap haripun boleh.

Kali ini pengen bikin Roti Tawar. Awalnya ragu karena bener-bener asing dengan otangku sendiri, meskipun sudah di miliki hampir 9 tahun. Tapi karena ga dipake ( karena banyak sebab ) mungkin selama 7 tahun jadinya beneran ga ingat gimana karakternya.

Belum lagi aku belum punya loyang khusus roti tawar, tapi kalo nga sekarang...kapan lagi. Mumpung ada event di DA, ada semangat, ada bahan, ada waktu..... so... " pergi kau tar sok !!! "

Pilihan tetap ke roti tawar, belum pengen ganti . Browsing resep sana-sini dan akhirnya memutuskan roti tawarnya pake ubi dengan metode/ teknik Tangzhong atau dikenal juga dengan istilah Water Roux daaaan tanpa teluuuuur ( penasaran aja gimana rasanya roti tanpa telur )

Kenal teknik ini dari mba Agusthy Ekashantie ( semoga ga salah nulis namanya ), udah pernah nyoba juga siiih  tahun lalu, n sekarang pengen jajal lagi.

Sekilas mengenai Tangzhong
Metode tangzhong pada dasarnya  kita membuat adonan pasta yang dipercaya bisa  lebih banyak mengikat air sehingga roti bisa jadi lembut  walaupun tanpa bahan pelembut roti , dan lembutnya bisa tahan beberapa hari .
Tangzhong terbuar dari campuran tepung dan air dengan tepung protein tinggi : air = 1 : 5Caranya: campur tepung dan air, masak dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga adonan kental berjejak.kemudian biartkan hingga suhu ruang, baru kemudian digunakan.
Akan tetapi  adonan roti yang menggunakan pasta tangzhong biasanya  lengket di tangan dibandingkan adonan roti biasa .





Bahan Tangzhong:

  • 50 gr tepung terigu protein sedang ( harusnya yang protein tinggi )
  • 250 ml air


Bahan Biang :

  • 2 sdm rata ragi ( active dry yeast ), kalo pake ragi instant ( instant dry yeast ) cukup separonya saja .
  • 4 sdm air hangat ( ga boleh panas ya , ntar raginya mati )
  • 1/3 sdt  gula ( buat ngasih makan si ragi, biar kenyang, hehe )


Bahan Roti :

  • 150 gr ubi ( tanpa kulit ), kukus, lumatkan selagi panas, dinginkan.
  • 350 gr tepung terigu protein sedang ( lagi ga punya stok yang  protein tinggi )
  • 2 sdm munjung susu bubuk full cream
  • 50 gr gula pasir.
  • 60 ml susu cair ( aku bikin dari 50 air + 10 ml SKM putih )
  • 50 ml minyak goreng
  • 1/3 sdt garam


Olesan :

  • Susu Cair  dan kuning telur


Taburan :

  • Gula pasir


Cara :

  1. Buat adonan tangzhong  : campur tepung dengan sedikit air, aduk hingga licin, kemudian tambhakan sisa air aduk rata, masak sambil diaduk terus hingga mengental dan berjejak. sisihkan.
  2. Buat Biang : tuang air hangat dan gula aduk , masukkan ragi, aduk hingga ragi hancur, tugngu selama kurang lebih 15 menit hingga ragi mengembang. Bila mengembang pertanda ragi siap digunakan.
  3. Campur tepung terigu, susu bubuk dan gula, aduk rata.
  4. Masukkan ragi yang sudah mengembang, aduk-aduk.
  5. Masukkan ubi dan susu cair, uleni secukupnya.
  6. Masukkan minyak goreng dan garam, uleni adonan hingga kalis elastis.
  7. Bila adonan terasa lengket biarkan saja, tidak perlu menambhakan tepung, uleni saja, in sya Allah adonan akan kalis.
  8. Bulatkan adonan , letakkan di wadah yang cukup besar. Tutup dengan kain bersih yang agak lembab, agat permukaan adonan tidak kering.
  9. Tunggu hingga adonan mengembang hingga 2 kali lipat dari ukuran awal ( 1 jam , tergantung suhu ruang , selain itu karena menggunakan ubi maka proses proofing jadi lebih lama karena adonan lebih berat dibanding kalau hanya menggunakan tepung )
  10. Siapkan loyang , olesi dengan minyak goreng tipis-tipis saja,
  11. Siapkan oven, suhu 180 dercel ( api besar ).
  12. Kemudian kempeskan adonan, bagi jadi beberapa bagian ( sesuai selera saja,karena aku ga pake loyang khusus ). bentuk bulat panjang, susun di dalam loyang, biarkan hingga mengembang lagi .
  13. Kemudian olesi permukaan adonan dengan  bahan olesan dan taburi dengan sedikit gula pasir.
  14. Bakar hingga matang, tandanya permukaannya mulai berwarna ke emasan.
  15. Keluarkan dari  oven, tunggu sebentar hingga suhunya  bersahabat, keluarkan dari loyang.
  16.  Siap disajikan dengan meises,  selai dsb.


Catatan : Loyang kuletakkan di rak no 2  ( ovenku 3 tingkat ).




1 komentar:

Titip pesan :

Karena RASA itu relatif, maka jangan kaget kalau ternyata sajian kami tidak cocok dilidah Anda.

Karena rejeki itu bukan kita yang mengatur, maka jangan putus asa bila belum terlihat hasil nyata.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...