Ini namanya Lapat , juga merupakan salah satu kuliner khas dari Kalimantan Selatan dan sekitarnya. masih sodara dengan Pundut Nasi, makanya kemaren setelah bikin pundut nasi, coba lagi ( sebelumnya sudah sering ) bikin lapat ini...kan Sambal Kacang Rebonnya masih ada , pas deh buat nemenin makan lapat.
Bikinnya lebih mudah dari pada bikin Pundut Nasi, ayo di coba ^^
Bahan :
- 1 liter Beras, cuci , tiriskan.
- 2 liter Santan ( tidak harus dipakai semua, prinsifnya cukup sampai seperti mengaron beras, lebih lembek sedikit ).
- 2 lembar Daun pandan.
- Garam secukupnya.
- Daun pisang secukupnya, layukan .
- Tali rafia atau tali kasur untuk megikat.
Cara :
- Campur garam dan santan, aduk rata.
- Tuang ke dalam panci ( aku lebih suka menggunakan wajan besar jadi lebih mudah mengaduknya ), masukkan beras dan daun pandan, masak sambil di aduk-aduk, hingga kurleb 3/4 matang.
- Ambil 2 lembar daun pisang ( yang lebar untuk bagian luar /di bawah , dan ukuran yang lebih kecil untuk bagian dalam/di atas )
- Letakkan 1 sendok nasi tadi di atas daun, bungkus seperti membuat nagasari, jangan terlalu ketat.
- Lakukan hingga habis.
- Sementara itu, rebus air, untuk merebus lapat, bisa di masukkan juga daun pandan.
- Tangkupkan 2 buah lapat, dengan bagian lupatan berada di tengah, kemudian ikat ( jangan telalu kuat )dengan tali rafia atau tali kasur. Biasanya ikatannya berupa 3 lilitan ( atas , tengah dan bawah ), gunanya selain agar nasinya tidak berhamburan ( keluar ), juga agar lapat semakin padat, dan nanti akan terbentuk pola garis di lapat.
- Lakukan hingga habis.
- Bila air rebusan sudah mendidih, masukkan lapat yang sudah di ikat, rebus minimal 3 jam, bila ingin lebih sintal dan tahan lama, rebus selama 5 jam.
- Angkat, tiriskan, angin-anginkan hingga dingin.
- Siap disajikan dengan Sambal Kacang Rebon dan ikan asin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar