Selasa, 26 Februari 2013

Wadai papari ( PR DA, Februari 2013 )




Bismillah

PR DA, Februari 2013
Tema : Kue Basah Tradisional
Oleh : Kamelia Marfuah

Masih sisa 2 hari waktu untuk PR DA, bulan Februari ini, masih pengen nyetor ^^
Kemaruk bukan ya ?..... terserahlah mau dibilang apa, tapi tema bulan ini betul-betul membuat semangatku untuk menggali kekayaan kue tradisional Indonesia  , khususnya dari kampung halamanku : Kalimantan Selatan di  terbakar.

Betapa banyak nama-nama kue yang berseliweran dikepalaku, bukan hanyak yang dari Kalimantan Selatan tap dari derah lain juga.
Semuanya begitu menantang. Kesederhanaan bahan, keunikan bentuk dan cara pengolahan , serta rasa yang begitu selalu membuat kita rindu bahkan saat "serangan" kue-kue modern dari Barat menggempur dengan hebat, bagiku tetap saja, kue tradisional mempunyai tempat istimewa di hati dan dilidah tentunya.


Dan untuk kali ini aku mencoba kembali membuat salah satu kue basah dari Kalimantan Selatan .Dulu waktu diusemarang aku sudah pernha membuat kue ini, tapi gagal.
Baru sekarang berani lagi mencoba, utamanya setelah dapat trik rahasia membuat motif di permukaan kue ini. Sumbernya siapa lagi kalau bukan Mama dan Abah hafizhumallah.

Bagian tersulit dalam proses pembuatan kue ini adalah di saat mebentuk adonan. Adonan yang tidak lembek membuatnya mudah pecah, tapi alhamdulillah semua berjalan cukup lancar.

Waktu membuatnya juga di bawah pengawasan ( sambil lewat ) dari Mama dan Abah. Sip deh, hasilnya ....aku puas ^^ alhamdulillah.


Wadai Papari
Resep : Kamelia Marfuah @Cozy Kitchen

Bahan :

  • 300 gr tepung ketan ( aku pakai tepung ketan Rose Brand )
  • 200 ml air
  • 6 lembar daun pandan yang besar. (boleh pakai daun suji sebagian ), potong kecil.
  • 1 sdt air kapur.
  • Daun Pisang
  • Minyak goreng.
  • Gadang pisang ( gedebong pisang ), kupas kulit luarnya ( bagian dalam )



Inti ( Hinti ) :

  • 200 gr kelapa, parut kasar
  • 150 gr gula merah
  • 200 ml air.
  • 1 lembar daun pandan.

 Tahilala :
  • 400 gr kelapa parut
  • Daun Pandan.


Cara :

  1. Buat Inti ( Hinti ) : Rebus air, daun pandan dan gula merah hingga gula lumer, saring, masak kembali bersama kelapa parut, hingga mengering, angkat, sisishkan.
  2. Buar Tahilala : Buat 500 ml santan dari 400 gr kepala, rebus hingga mendidih, diamkan sebentar. Ambil bagian atasnya ( lemaknya ), rebus kembali bersama daun pandan, hingga keluar minyak, semakin lama direbus akan semakin kental. Pisahkan tahi lala dari minyaknya, sisihkan.
  3. Blender air bersama daun pandan, saring, buang ampasnya.
  4. Campurkan air pandan dengan tepung ketan , tambahkan air kapur, uleni. ( adonan tidak boleh lembek ).
  5. Ambil adonan, kepal-kepal, letakkan di gadang pisang,  beri inti secukupnya, tutup.
  6. Letakkan di atas daun pisang yang sudah diolesi minyak goreng.
  7. Lakukan hingga selesai.
  8. Kukus kurang lebih 7 menit , tergantung ukuran kue, sesekali buka tutup dandang.
  9. Angkat , dinginkan. 
  10. Sajikan dengan tahilala diatasnya.









2 komentar:

  1. Terima kasih banget bak kamelia atas artikelnya, ini sangat berguna sekali bagi saya, sejak lama saya ingin bikin sendiri wadai papari favorit saya, tapi baru kli ini saya temukan blog yang pas buat saya...tapi boleh kan saya minta bimbingannya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih juga atas kunjungannya.
      Apa yang bisa saya bantu ?

      Hapus

Titip pesan :

Karena RASA itu relatif, maka jangan kaget kalau ternyata sajian kami tidak cocok dilidah Anda.

Karena rejeki itu bukan kita yang mengatur, maka jangan putus asa bila belum terlihat hasil nyata.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...