Jumat, 11 Juni 2010

ABC-nya BAHAN MAKANAN BATITA






















Hingga usia 6 bulan, Anda belum terlalu direpotkan dengan pilih-pilih makanan untuk si kecil. Karena kebutuhan gizinya masih bisa Anda penuhi dengan pemberian ASI secara eksklusif. Sesudah itu, ASI saja sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan gizi anak untuk tumbuh kembang optimal. Itu sebabnya, Anda perlu menyediakan makanan pendamping ASI.






Dengan kamus kecil di bawah ini, Anda dapat berbelanja berbagai bahan makanan lengkap, plus cara pengolahannya yang sesuai dengan usia si kecil. Kalaupun Anda memiliki lebih dari satu anak batita (di bawah tiga tahun), tidak perlu pusing. Beli saja bahan yang bisa dimakan sekeluarga, bergizi untuk semua, namun bedakan penyajiannya.













APEL






•  Kandungan gizi utamanya: karbohidrat dan vitamin A
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 6–12 bulan: diolah dalam bentuk pure (dilumatkan setelah dikukus terlebih dahulu), bisa juga untuk campuran bubur buah
  • usia 1-2 tahun: dikupas dan dipotong kecil-kecil sebagai finger food
  • usia 2-3 tahun: dapat diberikan setelah dicuci bersih dan dipotong dalam bentuk potongan agak besar


ALPUKAT
•  Kandungan gizi utamanya: lemak dan vitamin C
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 6–9 bulan: dilumatkan sebagai campuran bubur buah pir
  • usia 8–12 bulan: dilumatkan sebagai campuran bubur beras atau bubur buah
  • usia 1 tahun ke atas: dilumatkan sebagai campuran minuman atau makanan selingan
•  Catatan: pilih alpukat yang cukup matang (tua) serta dagingnya empuk dan tebal
BAYAM
•  Kandungan gizi utamanya: kalsium, zat besi dan vitamin A
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 6–9 bulan: diolah sebagai bubur saring (setelah ditim, campuran nasi tim dilumatkan dan disaring)
  • usia 9–12 bulan: disajikan setelah ditim
  • usia 1–2 tahun: disajikan dalam bentuk sayur bening
  • usia 2 tahun ke atas: diberikan untuk lauk dalam bentuk tumis yang dibumbui sedikit bawang putih dan garam
•  Catatan:
  • sebaiknya dimasak untuk sekali penyajian, karena kandungan gizinya akan rusak jika dihangatkan kembali
  • jangan mengonsumsi bayam setelah dimasak lebih dari 6 jam, karena zat besinya sudah rusak
BERAS
•  Kandungan gizi utamanya: karbohidrat
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 6-9 bulan: disajikan sebagai bubur saring
  • usia 9-12 bulan: dalam bentuk bubur biasa
  • usia 1 tahun ke atas: bisa disajikan dalam bentuk nasi lembik
BROKOLI
•  Kandungan gizi utamanya: vitamin A
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 7-12 bulan: brokoli dilumatkan setelah dikukus. Disajikan sebagai campuran bubur bayi
  • usia 1 tahun ke atas: bisa juga disajikan dalam bentuk finger food,    setelah dikukus terlebih dahulu
DAGING AYAM
•  Kandungan gizi utamanya: sumber protein
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 6–9 bulan: sebagai campuran bubur saring
  • usia 9–12 bulan: sebagai campuran bubur biasa
  • usia 1 tahun ke atas: disajikan sebagai campuran bubur ayam (setelah disuwir-suwir halus)
•  Catatan: biasa disajikan dengan dicincang terlebih dahulu
DAGING SAPI
•  Kandungan gizi utamanya: sumber protein dan zat besi
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 9–12 bulan: dicincang sebagai campuran bubur
  • usia satu tahun ke atas: daging cincang dapat dibuat semur atau campuran perkedel
HATI AYAM
•  Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin A
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 7–12 bulan: diberikan sebagai campuran bubur saring setelah ditim
  • usia 1 tahun ke atas: dapat disajikan dalam bentuk semur
•  Catatan: Kandungan vitamin A-nya yang sangat tinggi. Padahal, vitamin A tidak larut dalam air sehingga sering menumpuk di hati. Makanya, dianjurkan untuk memberikannya sebanyak 2-3 kali dalam seminggu
IKAN KAKAP
•  Kandungan gizi utamanya: sumber protein
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 6–9 bulan: diberikan sebagai campuran bubur saring
  • usia 9–2 bulan: diolah sebagai campuran bubur biasa
  • usia 1 tahun ke atas: dikukus sebagai lauk atau diolah (digoreng) dengan tepung sebagai fish nugget
IKAN TERI SEGAR
•  Kandungan gizi utamanya: kalsium
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 12–18 bulan: dihaluskan sebagai campuran dalam nasi tim
  • usia 18 bulan ke atas: digoreng sebagai lauk nasi, atau dibuat perkedel
•  Catatan: pilihlah teri segar yang halus, lalu cuci bersih dengan saringan
JERUK
•  Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin C
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 6 bulan ke atas: airnya dapat langsung diberikan, atau sebagai campuran bubur buah
  • usia 1 tahun ke atas: diberikan pada si kecil untuk diisap airnya (setelah dikeluarkan bijinya)
•  Catatan: untuk menambah nilai gizi, bisa dicampur dengan buah lainnya seperti pisang
KACANG HIJAU
•  Kandungan gizi utamanya: kalsium
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 6-12 bulan: direbus dan diambil airnya untuk campuran bubur
  • usia 1 tahun ke atas: dibuat bubur sebagai camilan
KACANG MERAH
•  Kandungan gizi utamanya: protein, karbohidrat, dan fosfor
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 7–12 bulan: dilumatkan setelah dimasak sebagai campuran bubur beras
  • usia 1 tahun ke atas: dimasak sampai lunak sebagai sup kacang merah
KEJU
•  Kandungan gizi utamanya: protein, lemak, kalsium, fosfor dan vitamin A
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 12-18 bulan: dapat diberikan dalam bentuk batangan (sebagai finger food)
  • usia 18 bulan ke atas: diberikan sebagai isi roti (sandwich), dilelehkan sebagai penutup biskuit, atau menjadi salah satu isi kebab (ditusuk seperti sate)
KENTANG
•  Kandung gizi utamanya: sumber karbohidrat
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 7–12 bulan: disajikan dalam bentuk pure
  • usia 12-18 bulan: dapat diberikan dalam bentuk finger food
  • usia 18 bulan ke atas: disajikan sebagai perkedel
LABU KUNING
•  Kandungan gizi utamanya: vitamin A dan C
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 7–12 bulan: diberikan sebagai campuran bubur buah
  • usia 1 tahun ke atas: dibuat pie, kue lumpur atau dipanggang sebagai kebab
MANGGA
•  Kandungan gizi utamanya: vitamin A
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 6–10 bulan: mangga yang disaring dapat dipakai sebagai campuran bubur (sebagai saus)
  • usia 1 tahun ke atas: dapat dimakan sebagai makanan selingan  bersama buah lainnya, seperti pepaya
  • usia 2-3 tahun: dapat disajikan sebagai pencuci mulut
PEPAYA
•  Kandungan gizi utamanya: vitamin C
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 6-12 bulan: dilumatkan sebagai campuran bubur buah
  • usia 1-2 tahun: disajikan dalam bentuk buah potongan untuk makanan selingan
  • usia 2–3 tahun: disajikan dalam bentuk buah potongan sebagai pencuci mulut
PISANG
•  Kandungan gizi utamanya: sebagai sumber karbohidrat
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 6–9 bulan: sajikan dalam bentuk lumat dengan cara sedikit demi sedikit dikerok dengan sendok, lalu langsung disuapkan ke bayi.
  • usia 12-18 bulan: dapat diberikan dalam bentuk potongan buah
  • usia 18 bulan–3 tahun: dapat diberikan utuh setelah dikupas kulitnya (agar si kecil bisa makan sendiri)
TAHU
•  Kandungan gizi utamanya: sumber protein nabati
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 7–12 bulan: disajikan sebagai campuran bubur saring. Biasanya, dibuat dalam bentuk lumat atau potong kecil-kecil
  • usia 1-2 tahun: dimakan sebagai lauk setelah diolah sebagai semur atau sup
  • usia 2 tahun ke atas: disajikan sebagai camilan dalam bentuk tahu goreng
TEMPE
•  Kandungan gizi utamanya: sumber protein nabati
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 7–12 bulan: dilumatkan bersama sayuran dan beras sebagai bubur saring (setelah dikukus terlebih dahulu)
  • usia 1 tahun ke atas: dimakan sebagai lauk atau makanan camilan (tempe goreng)

TOMAT
•  Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin A
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 7–12 bulan: dimasak sebagai campuran nasi tim atau disaring air buahnya sebagai campuran bubur buah
  • usia 1–3 tahun: dipotong kecil-kecil dan diberikan sebagai pencuci mulut
•  Catatan: pilih tomat yang cukup masak, sehingga rasanya tidak terlalu asam
UBI RAMBAT/UBI JALAR MERAH
•  Kandungan gizi utamanya: karbohidrat dan vit. A
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 9-12 bulan: disajikan dalam bentuk lumat sebagai campuran bubur
  • usia 1 tahun ke atas: sebagai camilan dalam bentuk potongan kecil-kecil setelah dikukus, atau dibentuk menjadi semacam getuk
•  Catatan:
  • ubi jalar bisa putih atau merah warnanya
  • biasanya diolah dengan dikukus terlebih dahulu. Ketika mengukus, kulitnya bisa dikupas atau tidak dikupas terlebih dahulu. Belum ada data mengenai ada tidaknya pengaruh nilai gizi ubi bila dikupas atau tidak sebelum dikukus
WORTEL
•  Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin A.
•  Cara tepat pengolahannya:
  • usia 6–9 bulan: dapat dilumatkan sebagai campuran dengan bahan makanan lain
  • usia 9 bulan-2 tahun: dapat diberikan sebagai finger food (biasanya setelah dikukus lebih dulu agar lunak)
  • usia 2–3 tahun: dapat diberikan sebagai finger food setelah dikupas, dicuci bersih dan dipotong memanjang, tanpa dikukus terlebih dulu
•  Catatan:
  • pilih wortel yang muda, yaitu yang bagian tengahnya kecil
  • agar wortel tidak cepat busuk, usahakan agar dalam keadaan kering ketika disimpan. Untuk itu, bungkus atau lapisi setiap wortel dengan kertas koran
Perhatian Untuk Bayi!
Berikut beberapa makanan yang perlu dihindari untuk bayi di bawah usia satu tahun.
•  Makanan sarat bumbu
Dengan memberi makanan yang tidak sarat bumbu, Anda mengajarkan bayi untuk “mengenali dan menikmati” berbagai rasa alami dari bahan makanan yang Anda beli.
•  Penyedap rasa atau vetsin dan sejenisnya
Jenis garam yang terdapat dalam berbagai penyedap atau sejenisnya akan memperberat kerja ginjal bayi yang belum sempurna.
•  Daging asap
Daging asap mengandung kadar garam cukup tinggi, sehingga dikhawatirkan memperberat kerja ginjal bayi.
•  Susu sapi
Usahakan untuk memberikan ASI atau paling tidak susu formula sebagai campuran bahan makanan bayi di bawah satu tahun.
•  Telur
Banyak bayi yang alergi telur. Namun, telur dapat diberikan pada bayi yang sudah lebih besar (sekitar 10 bulan ke atas), dengan harapan tubuhnya sudah lebih tahan terhadap alergi.
•  Kacang
Hindari makanan ini untuk bayi yang mempunyai riwayat alergi.
•  Madu
Sebaiknya jangan diberikan pada bayi di bawah usia 10 bulan, karena dikhawatirkan pencernaannya masih rentan dan belum tahan jika Anda memberikan madu yang kebetulan mengandung bakteri Clostridium botulinum.
Sumber: ayahbunda-online
==================================================
copas: http://mommygadget.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Titip pesan :

Karena RASA itu relatif, maka jangan kaget kalau ternyata sajian kami tidak cocok dilidah Anda.

Karena rejeki itu bukan kita yang mengatur, maka jangan putus asa bila belum terlihat hasil nyata.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...